Pages

Monday 7 March 2016

Kumpulan Foto-Foto Kokone Sasaki Yang Membuat Ngiler

Profil tentang Kokone:

Nama Lengkap : Kokone Sasaki
Lahir : 22 Mei 1990
Tempat lahir : Tokyo, Jepang
Kewarganegaraan : Jepang
Tinggi : 167 cm
Golongan Darah : O
Twitter : @Kokone_sasaki
Facebook : Kokone Sasaki

Film yang pernah dibintangi

Movies
Sukimasuki (2015) - Fumio
Tokyo Tribe (2014) - Rookie Police Officer
Maria no Chibusa (2014) - Masao
Live (2014)
Puzzle (2014)
Hadaka no Itoko (2013)
Hello, My Dolly Girlfriend | Figyua na Anata (2013) - Kokone
Yakuza Weapon | Gokudo heiki (2011) - Nurse Red

Drama series
Meshibana Keiji Tachibana (TV Tokyo/2013) - Mari





























Tuesday 26 January 2016

Sebelum Menikah Istriku Digauli Ayahku Sendiri



Seorang menantu tega ditelanjangi dan diikat pasutri di pohon kelapa, pasutri tersebut pun diringkus polisi saat bersembunyi di rumah kerabat di Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Pasutri bernama Elipati Gulo dan Yudilla Bulolo dimintai keterangan di Mapolres Tapanuli Selatan. Sementara orang yang merekam korban saat digantung di pohon, berstatus saksi. Kapolres Tapanuli Selatan AKBP, Roni Samtana, mengatakan, dua pelaku mengakui perbuatannya saat diperiksa penyidik. Sehingga, mereka hanya bisa pasrah menghadapi hukuman yang mengancam.

"Keduanya ditangkap karena telah melakukan kekerasan terhadap menentu mereka sendiri dengan cara mengikatnya di atas pohon," aku Roni Samtana. Sementara alasan korban berinisial OW diikat di atas pohon kemudian ditelanjangi, karena menolak saat dimintai berhubungan intim dengan mertua laki-lakinya. Ironisnya, yang meminta adalah sang mertua perempuan.


"Pada malam sebelum kejadian, mertua perempuan memaksa korban untuk berhubungan badan dengan mertua laki-laki, karena korban menolak, maka keesokan harinya, korban langsung digantung di atas pohon kelapa dengan kondisi telanjang," jelas Roni. Ditanya tentang keberadaan orang tua korban, Kapolres menjawab tidak mengetahui keberadaan mereka.

Seperti diketahui, penganiayaan yang dialami wanita 19 tahun berinisial OW terbongkar setelah video saat ia tengah digantung dalam keadaan telanjang, menyebar hingga ke tangan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tapanuli Tengah). Oleh KPAI, kemudian kejadian itu dilaporkan ke Mapolres Tapsel.

Ironisnya, penganiayaan terhadap OW disaksikan oleh suaminya yang baru berusia 16 tahun berinisial YG. Namum, YG hanya melihat istrinya tanpa berani melawan orangtuanya. YG (16), suami dari OW (19), mengaku tidak sampai hati melihat istrinya digantung oleh kedua orangtuanya. Namun, dia tidak berani melawan.


"Dua jam istri saya digantung di pohon kelapa. Saat itu saya sedih melihatnya, namun saya tidak berani melawan mereka (orangtuanya)," ungkapnya kepada penyidik Polres Tapanuli Selatan. Diceritakannya, peristiwa tersebut terjadi beberapa minggu yang lalu. Saat itu, ayah dan ibunya memarahi sang istri. Selanjutnya, istrinya langsung dianiaya dan digantung di salah satu pohon kelapa di sekitar rumah.

Saat digantung, pakaian sang istri satu per satu di buka oleh ibu YG. Ironisnya, di saat bersamaan ayah YG juga memarahi korban. "Sudah hajar saja," ujar YG menerikukan suara ayahnya. Selang beberapa jam, ayah YG menyuruh adiknya (paman YG) yang kebetulan berada di rumah, untuk merekam kejadian itu. Tanpa banyak tanya, pamannya langsung mengiyakan.

"Yang merekam kejadian itu paman saya, karena dia disuruh oleh orangtua laki-laki saya. Saya tidak langsung melihat hasil rekaman itu, saya melihatnya dua minggu setelah kejadin," ujarnya. Hal mencengangkan lainnya, YG mengaku ayahnya lebih dulu menggauli OW sebelum mereka menikah. "Saya tidak tau kapan persisnya orangtua saya berhubungan badan, tapi setelah dilakukannya baru disuruhnya kami nikah," tegasnya.

Seperti diketahui, aksi bejat orangtua YG terungkap setelah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tapanuli Selatan, melaporkannya ke Mapolres Tapsel. "Kami mendapatkan rekaman korban saat sedang dianiaya dan digantung sambil ditelanjangi," ujar Ketua Komnas PA Tapsel Adi Melferi.